Jika pada awal December 2008 majlis akad nikah telah berlangsung di rumah my cousin maka pada baru-baru ini bertempat di Hotel Concorde Shah Alam berlangsung majlis resepsi bagi kedua-dua pihak dengan secara sederhana tetapi meriah. majlis yang berlangsung pada waktu malam sememangnya lebih seronok sebab nak datang pun tak panas dan sememangnya majlis di Shah Alam memang aku gemari compare tempat lain sebab kat Shah Alam trafik flow memang bagus dan overall the area tak rasa crowded compare tempat lain yang bertaraf Bandaraya. Buat Tn Hj jamil sekeluarga sekalung tahniah diucapkan semoga pasangan pengantin kekal hingga ke akhir hayat. Detik-detik sekitar majlis tersebut diadakan yang sempat aku rakamkan sebab aku ditempatkan dimeja paling depan sekali, depan pelamin.
Antara tetamu yang hadir adalah Tim Menteri Kesihatan Datuk Dr Abdul Latiff Ahmad untuk majlis menepung tawar
dikuti oleh bonda pengantin prempuan
Acara persembahan pencak silat
Acara potong kek hadiah dari pihak hotel
Cenderahati untuk jemputan
cuci mulut la - tapai pulut + aiskrim
tempat letak barangan bagi "menepung tawar"
anatara hiasan sekitar pelamin
Khas buat semua video yang aku sempat ambik...........layan je la
Friday, January 30, 2009
Friday, January 23, 2009
The Great Morning
What the most beutiful when you can still wake up and take journey to your work palce with the most great scenery & serenity.........syukur alhamdulillah. The chronology of the great photos that I managed to snap along my journey on 22 January 2009. Enjoy my short and quick entry after 2 days my office streamyx down.
7.25am
7.29am
7.33am
7.33am
7.34am
7.37am
7.45am
7.56
The traffic quite jamm so its good opportunity given by god to enjoy the great scenery. To all my chinese friends all over the worlds "happy Properous Chinese New year".
7.25am
7.29am
7.33am
7.33am
7.34am
7.37am
7.45am
7.56
The traffic quite jamm so its good opportunity given by god to enjoy the great scenery. To all my chinese friends all over the worlds "happy Properous Chinese New year".
Tuesday, January 20, 2009
Say Good Bye.....
......to Bush last day after all the tremendous damages to Iraq and Palestine....shame on you as US President and today Januari,20 also will be officially annouce to the whole world that Mr Barack Hussein Obama Jr is the 44th US President. The 1st time ever since 200 years ago after President Abraham Linclon as the black man President. Is this guy will be better than Abraham Lincoln? noboby knows. we will listen his 1st speech anytime from now from there defenitely we want to know his stand esp. on Palastine and also how his plans to recovering from economy crisis which badly affect US as well as whole world as mostly we depend on US dollar currency. Everything in his hand but I didn't hope much esp on Gaza ceasefire plan as whole world know US is the culprit behind the Israel. Back to Obama's history which quite complicated, he did mentioned that during his swear as US President he will using his full name as mentioned above. So, is it good? are you proud as muslim? using muslim name but actually otherwise or hoping something from him? don't ever. Have you start boycott US product? or actually can we live 100% without US product? or too many US product in markets. But for sure I didn't eat KFC for quite some times. For Mr President of USA, the whole world look on you.
Wednesday, January 14, 2009
19th Days....
Tatkala seluruh dunia hanya mampu membuat protes untuk melahirkan ketidakpuashatian rejim zionis
....yang begitu kejam tanpa belas dan kasihan
peluru di tabur bagaikan pesta bunga api
bukan saja diudara malah didarat juga digempur
lihatlah anak-anak yang tak berdosa ini, agaknya apa yang difikirkan oleh mereka berbanding anak-anak kita yang sibuk belajar disekolah, makan yang sedap2...
mungkin inilah juga nasib mereka nanti, hanya Allah yang maha mengetahui. Ya Allah yang maha pengampun lagi maha penyayang, yang menguasai alam semesta ini kau tolonglah hamba-hamba mu yang lemah ini.....Amin
....satu angka yang amat memalukan umat manusia sejagat yang tak berupaya menghalang atau menyekat kekejaman regim Israel and the worse part is they just around 14 million around the world compare muslims about 1.3billion, can you imagine?. Apa tidaknya selepas 19 hari apa keputusan yang telah diambil oleh PBB atau OIC yang paling biasa hanya protes diseluruh dunia, hanya protes saja maksudnya meluah perasaan tak puashati. tapi zionis dia peduli apa dengan protes tu, bak kata orang dulu2 tak berkudisnya kot orang mengata kita. Mungkin itulah pendirian Israel.
Kali ini selepas kegagalan berperang dengan Lubnan pada tahun 2006 mereka kembali dengan keazaman untuk menghapuskan rakyat palestine atas nama Hamas kononya.Apa tidaknya tanah yang dimiliki oleh Israel masa tahun 1947 hanya sekangkang kera namun pada hari ini mereka menjadikan rakyat Palestine duduk dalam buangan saja. Itu antara sejarahnya. Kalau anda mengikuti berita semasa setiausaha USA, Condolezza Rice ada membuat usul untuk gencatan senjata di Majlis Keselamatan, PBB tapi semasa undian dia sendiri menolak usul tersebut. Difahamkan Presiden Isareal telah menelefon Bush agar menolak usul tersebut. Betapa besar pengaruh Zionis ini terhadap US.
Pada hari ini diberitakan hampir 1000 orang telah maut dan beribu-ribu lagi cedera, beribu lagi tak ada rumah, makanan, api elektrik. Dan pada hari ini juga dunia hanya dapat melihat kekejaman zionis ini tanpa satu usul atau resolusi yang berjaya diluluskan. Mungkin ini tanda-tanda akhir zaman yang semakin nyata dimana yang kekejaman yang terlampau akan terus berlualasa sedangkan umat manusia hanya melihat saja.
....yang begitu kejam tanpa belas dan kasihan
peluru di tabur bagaikan pesta bunga api
bukan saja diudara malah didarat juga digempur
lihatlah anak-anak yang tak berdosa ini, agaknya apa yang difikirkan oleh mereka berbanding anak-anak kita yang sibuk belajar disekolah, makan yang sedap2...
mungkin inilah juga nasib mereka nanti, hanya Allah yang maha mengetahui. Ya Allah yang maha pengampun lagi maha penyayang, yang menguasai alam semesta ini kau tolonglah hamba-hamba mu yang lemah ini.....Amin
....satu angka yang amat memalukan umat manusia sejagat yang tak berupaya menghalang atau menyekat kekejaman regim Israel and the worse part is they just around 14 million around the world compare muslims about 1.3billion, can you imagine?. Apa tidaknya selepas 19 hari apa keputusan yang telah diambil oleh PBB atau OIC yang paling biasa hanya protes diseluruh dunia, hanya protes saja maksudnya meluah perasaan tak puashati. tapi zionis dia peduli apa dengan protes tu, bak kata orang dulu2 tak berkudisnya kot orang mengata kita. Mungkin itulah pendirian Israel.
Kali ini selepas kegagalan berperang dengan Lubnan pada tahun 2006 mereka kembali dengan keazaman untuk menghapuskan rakyat palestine atas nama Hamas kononya.Apa tidaknya tanah yang dimiliki oleh Israel masa tahun 1947 hanya sekangkang kera namun pada hari ini mereka menjadikan rakyat Palestine duduk dalam buangan saja. Itu antara sejarahnya. Kalau anda mengikuti berita semasa setiausaha USA, Condolezza Rice ada membuat usul untuk gencatan senjata di Majlis Keselamatan, PBB tapi semasa undian dia sendiri menolak usul tersebut. Difahamkan Presiden Isareal telah menelefon Bush agar menolak usul tersebut. Betapa besar pengaruh Zionis ini terhadap US.
Pada hari ini diberitakan hampir 1000 orang telah maut dan beribu-ribu lagi cedera, beribu lagi tak ada rumah, makanan, api elektrik. Dan pada hari ini juga dunia hanya dapat melihat kekejaman zionis ini tanpa satu usul atau resolusi yang berjaya diluluskan. Mungkin ini tanda-tanda akhir zaman yang semakin nyata dimana yang kekejaman yang terlampau akan terus berlualasa sedangkan umat manusia hanya melihat saja.
Tuesday, January 13, 2009
Suratan atau Kebetulan
Agak-agak cerita apa yek kali ni?....mungkin ramai yang tak perasan termasuklah aku sendiri yang kebetulan menelek-nelek kalendar 2009. Memang hebat macam entry aku sebelum ni, memang kalau Allah nak jadikan sesuatu pasti jadi tak mungkin tak jadi……”Kun Fa Ya Kun ....maka jadilah ia dengan kehendak Allah" begitulah ungkapan yang ku petik dari ayat sebelum habis surah Yaasin. Mungkin bagi sesetengah orang biasa saja tapi bagi aku fenomena ni kalau dulu-dulu seingat aku la memang jarang berlaku atau rasanya tak pernah berlaku tapi kalau lihat calendar tahun ini hampir semua cuti umum berlaku di antara hari Jumaat, Sabtu, Ahad atau Isnin saja kecuali tahun baru masehi 2009 jatuh hari Khamis. Kenapa tak percaya ke? Cuba lihat dibawah cuti umum di Malaysia;
Tarikh
1 Jan 2009 - Tahun Baru Masehi 2009 - Khamis
25 & 26 Jan - Tahun Baru Cina - Ahad & Isnin
9 mac - Maulidur Rasul - Isnin
1 May - Hari Pekerja - Jumaat
9 may - Wesak Day - Sabtu
6 Jun - Agong Birthday - Sabtu
31 Ogos - Hari Kemerdekaan- Isnin
20 September - Hari Raya Puasa- Ahad
17 Oktober - Deepavali- Sabtu
1 27 November - Hari raya Haji- Jumaat
1 18 Disember - Awal Muharram- Jumaat
1 25 Disember - Krismas- Jumaat
Suratan atau kebetulan? Hebatkan !!, kot kita nak tambah cuti pun senang je tambah cuti sehari dah dapat cuti banyak hari. Renung-renungkanlah betapa Allah memberi kita nikmat yang kita sendiri pun kekadang tak perasan.
Tarikh
1 Jan 2009 - Tahun Baru Masehi 2009 - Khamis
25 & 26 Jan - Tahun Baru Cina - Ahad & Isnin
9 mac - Maulidur Rasul - Isnin
1 May - Hari Pekerja - Jumaat
9 may - Wesak Day - Sabtu
6 Jun - Agong Birthday - Sabtu
31 Ogos - Hari Kemerdekaan- Isnin
20 September - Hari Raya Puasa- Ahad
17 Oktober - Deepavali- Sabtu
1 27 November - Hari raya Haji- Jumaat
1 18 Disember - Awal Muharram- Jumaat
1 25 Disember - Krismas- Jumaat
Suratan atau kebetulan? Hebatkan !!, kot kita nak tambah cuti pun senang je tambah cuti sehari dah dapat cuti banyak hari. Renung-renungkanlah betapa Allah memberi kita nikmat yang kita sendiri pun kekadang tak perasan.
Monday, January 12, 2009
XCIDENTALLY
Its really amazing without you realise, really things just can be happen, actually i just simply snap just 4 actions by my friend that I can't reveal his name without his permission but the result is fantastic eventhough I'm using normal digital camera. That while creativity is very important to get the good picture which can tell thousand stories. Thanks brader for your good action and this short & simple entry dedicated for you my friend.
Step 1
Step 2
Step 3......ready!!!!!!!!!!!!!!
Yahooooooooooooooo..........
Step 1
Step 2
Step 3......ready!!!!!!!!!!!!!!
Yahooooooooooooooo..........
Friday, January 9, 2009
Work Is Worship
This is good article to share which I just read this morning.
An environment of dedication creates value for all
I am always struck by the fact that the Arabic word for work and worship is the same: Ibadah.
Work was never supposed to be drudgery, but an uplifting activity, giving meaning to life and dignity to workers.
Islam recognises that every person must strive to do their best and in these circumstances, work will truly be an act of worship.
Islam also recognises that doing business is a blessing because it allows us to meet other people and create value in so doing.
Effort is essential, however.
One of the reasons why gambling is haram is that the reward does not reflect effort and so it undermines the character.
For employees to realise their potential at work, two things are needed: a favourable environment, and the will to work, which I take for granted.
We need three things to create a favourable working environment: we should respect our employees for their skills and the diversity of their ideas; we should reward and recognise people for the work they do rather than compensating them; we should imbue their work with meaning by providing a ‘line of sight’ to the purpose of the organisation as a whole.
Treat people with respect and dignity
Frederick Taylor’s principles of scientific management and Henry Ford’s development of mass production lowered costs dramatically, making products affordable for the masses.
But at a terrible price: the de-skilling of work, and the treatment of workers as costs to be minimised rather than as assets to be invested in.
Wherever possible in the Anglo-Saxon world, capital was used to de-skill work, to reduce the company’s dependence on people and their workers’ implicit knowledge.
The Japanese resisted this Anglo-Saxon approach to workers.
They valued the skills and judgment of their workers, looking to them to provide ideas and take responsibility for achieving levels of quality that Anglo-Saxon firms have found hard to emulate.
The success of Toyota is in large part the result of the company empowering its employees to take personal accountability for the quality of every car they make.
But it is more than that; it is also the fact that Japanese managers do not differentiate themselves from workers.
When Japanese companies first came to Britain, they did away with separate dining rooms and executive washrooms; they wore the same clothes as the workers; they knew how the job was done; they spent time with the workers on the factory floor.
Even today, the top management of Toyota does not drive luxury limousines; they do not pay themselves obscene salaries, unlike their counterparts at GM or Ford.
Don’t compensate; reward and recognise instead. We spend most of our waking lives working.
If we do this without enjoying what we do, we have to be compensated for this misuse of our time and creative energies, which is why I dislike the word ‘compensation’.
Compensation means “money that is paid to someone in exchange for something that has been lost or damaged or for some inconvenience”.
What I find distressing about the use of the word ‘compensation’ is the underlying assumption that people do not want to work and derive no pleasure from a job well done – the result of the philosophies of Taylor and Ford discussed earlier.
It totally ignores the idea of Ibadah.
I much prefer the terms ‘reward and recognition’ because they are positive, energising ideas, whereas compensation is a negative one, encouraging minimalist thinking.
Every job matters when there is a ‘line of sight’.
There is an old story about a visitor to a quarry who watched two men at work cutting blocks of stone.
Although they were doing exactly the same work, one man was sour-faced and slow; the other was happy and productive.
The visitor asked the sour-faced man what he was doing.
He answered, “I am cutting blocks of stone”.
When the second man was asked the same question, he answered “I am building a palace”. The first man had no idea of the broader purpose or of where he fitted into the scheme of things.
The second man was energised by his sense of purpose; he understood where he fitted into the scheme of things and his work was worthwhile.
As long as people know where they fit and how they contribute to the mission of their company, they will feel their job matters; they make a difference and they will enjoy coming to work.
It does not matter how small their job is.
To conclude, employees who enjoy their work create satisfied customers; they are unpaid ambassadors promoting the company to their families and friends.
Employees who do not enjoy their work create dissatisfied customers; they are paid terrorists complaining about the company to anybody who will listen.
An environment where work really is worship creates value for all.
John Zinkin is CEO of Securities Industry Development Corp (SIDC). He believes that people should put the soul back into business.
Friday January 9, 2009
Whose Business Is It Anyway? By John Zinkin
An environment of dedication creates value for all
I am always struck by the fact that the Arabic word for work and worship is the same: Ibadah.
Work was never supposed to be drudgery, but an uplifting activity, giving meaning to life and dignity to workers.
Islam recognises that every person must strive to do their best and in these circumstances, work will truly be an act of worship.
Islam also recognises that doing business is a blessing because it allows us to meet other people and create value in so doing.
Effort is essential, however.
One of the reasons why gambling is haram is that the reward does not reflect effort and so it undermines the character.
For employees to realise their potential at work, two things are needed: a favourable environment, and the will to work, which I take for granted.
We need three things to create a favourable working environment: we should respect our employees for their skills and the diversity of their ideas; we should reward and recognise people for the work they do rather than compensating them; we should imbue their work with meaning by providing a ‘line of sight’ to the purpose of the organisation as a whole.
Treat people with respect and dignity
Frederick Taylor’s principles of scientific management and Henry Ford’s development of mass production lowered costs dramatically, making products affordable for the masses.
But at a terrible price: the de-skilling of work, and the treatment of workers as costs to be minimised rather than as assets to be invested in.
Wherever possible in the Anglo-Saxon world, capital was used to de-skill work, to reduce the company’s dependence on people and their workers’ implicit knowledge.
The Japanese resisted this Anglo-Saxon approach to workers.
They valued the skills and judgment of their workers, looking to them to provide ideas and take responsibility for achieving levels of quality that Anglo-Saxon firms have found hard to emulate.
The success of Toyota is in large part the result of the company empowering its employees to take personal accountability for the quality of every car they make.
But it is more than that; it is also the fact that Japanese managers do not differentiate themselves from workers.
When Japanese companies first came to Britain, they did away with separate dining rooms and executive washrooms; they wore the same clothes as the workers; they knew how the job was done; they spent time with the workers on the factory floor.
Even today, the top management of Toyota does not drive luxury limousines; they do not pay themselves obscene salaries, unlike their counterparts at GM or Ford.
Don’t compensate; reward and recognise instead. We spend most of our waking lives working.
If we do this without enjoying what we do, we have to be compensated for this misuse of our time and creative energies, which is why I dislike the word ‘compensation’.
Compensation means “money that is paid to someone in exchange for something that has been lost or damaged or for some inconvenience”.
What I find distressing about the use of the word ‘compensation’ is the underlying assumption that people do not want to work and derive no pleasure from a job well done – the result of the philosophies of Taylor and Ford discussed earlier.
It totally ignores the idea of Ibadah.
I much prefer the terms ‘reward and recognition’ because they are positive, energising ideas, whereas compensation is a negative one, encouraging minimalist thinking.
Every job matters when there is a ‘line of sight’.
There is an old story about a visitor to a quarry who watched two men at work cutting blocks of stone.
Although they were doing exactly the same work, one man was sour-faced and slow; the other was happy and productive.
The visitor asked the sour-faced man what he was doing.
He answered, “I am cutting blocks of stone”.
When the second man was asked the same question, he answered “I am building a palace”. The first man had no idea of the broader purpose or of where he fitted into the scheme of things.
The second man was energised by his sense of purpose; he understood where he fitted into the scheme of things and his work was worthwhile.
As long as people know where they fit and how they contribute to the mission of their company, they will feel their job matters; they make a difference and they will enjoy coming to work.
It does not matter how small their job is.
To conclude, employees who enjoy their work create satisfied customers; they are unpaid ambassadors promoting the company to their families and friends.
Employees who do not enjoy their work create dissatisfied customers; they are paid terrorists complaining about the company to anybody who will listen.
An environment where work really is worship creates value for all.
John Zinkin is CEO of Securities Industry Development Corp (SIDC). He believes that people should put the soul back into business.
Friday January 9, 2009
Whose Business Is It Anyway? By John Zinkin
Thursday, January 8, 2009
Bonsai
Benda yang dah lama aku nak buat tapi tak pernah jadi walaupun pernah cuba, pernah tu orang kasi pokok dah siap dia buat bonsai tapi sampai kat tangan aku pokok terus membesar sebab aku tak reti nak jaga dan dah tak nampak macam bonsai dah. Antara tip yang terpenting kalau nak berkarya dengan bonsai mesti lah rajin meneleknya setiap hari dan yang penting rajin bercakap dengan pokok yang tengah nak buat bonsai ni. Tapi dalam hati aku kot hari-hari aku cakap dengan pokok, elok-elok aku sihat kang ada orang cakap aku dah tek betul pulak....hahaha. Namun keinginan nak buat bonsai timbul balik sebab baru-baru ni ada pergi rumah sedara kat PJ dan kat rumah dia ada beberapa pokok bonsai yang memang cantik dan ada tu ada orang dah beli pun terutamanya kaum Cina, diorang ni memang suka pokok jenis ni. Yang uniknya pokok ni dia tak pernah beli termasuk la sebahagian pasunya yang digunakan dari orang buang kat tong sampah tapi bila dah buat nampak cantik dan kreatif. Layan la gambar pokok ni yang aku ambik thru my handphone je pada jam 12 malam...
Tuesday, January 6, 2009
Berkabus lagi
Tanggal 5.01.2009 pasti akan diingati oleh para ibubapa kerna pada tarikh ini bermulalah sessi persekolahan untuk tahun 2009. Tatkala bersiap sedia nak hantar anak-anak kesekolah kulihat kabus yang tebal menyelebungi kawasan Saujana Utama. Aku yang hantar anak naik motor terasa begitu sejuknya pagi ini dan terasa seperti melanggar air yang disembur keudara gamaknya bila melalui kabus-kabus ini. Orang cakap kot kabus tebal pepagi ni tandanya hari nak panas terik. Tapi memang betul la, hari tu memang panas terik sampai ke petang. Tapi fenomena ni kira biasa kat SU ni sebab dah banyak kali berlaku biasanya kot hari sebelumnya hujan hingga ke malam biasanya pagi keesokkan harinya pasti akan berkabus. Seronok gak bila bangun pagi tengok kabus ni macam kat kawasan tanah tinggi pulak.
Gambar yang sempat aku ambil dari kawasan sekolah SKSU rasanya pada jam 7.25 pagi, walaupun anak dah besar saja nak tau kat mana kelas diorang ni
gambar kat depan rumah aku ni, biasanya boleh nampak SMKSU tapi la ni langsung
yang ni dari berandah belakang rumah aku ......memang tebal
dan biasanya boleh nampak jelas surau Al-hidayah tapi disebabkan kabus yang memang tebal langsung tak nampak
begitulah kekuasaan yang Maha Esa yang menjadikan apa saja yang dikehendaki...."kun faya kun maka jadilah" begitulah petikan dari ayat Al-Quran surah Yaasin yang biasa di baca
Gambar yang sempat aku ambil dari kawasan sekolah SKSU rasanya pada jam 7.25 pagi, walaupun anak dah besar saja nak tau kat mana kelas diorang ni
gambar kat depan rumah aku ni, biasanya boleh nampak SMKSU tapi la ni langsung
yang ni dari berandah belakang rumah aku ......memang tebal
dan biasanya boleh nampak jelas surau Al-hidayah tapi disebabkan kabus yang memang tebal langsung tak nampak
begitulah kekuasaan yang Maha Esa yang menjadikan apa saja yang dikehendaki...."kun faya kun maka jadilah" begitulah petikan dari ayat Al-Quran surah Yaasin yang biasa di baca
Sunday, January 4, 2009
Recycle?
Pelik tapi benar itulah ungkapan yang ingin aku ketengahkan tentang tajuk ini, tapi apa yang ingin aku ketengahkan adalah coretan yang mudah dan ringkas yang perlu kita sesama renungkan bersama tentang impian setiap insan yang pastinya untuk lebih baik dan lebih berjaya mungkin lebih kaya dan terus kaya atau mungkin juga ingin berubah agar lebih berbakti kepada golongan yang memerlukan atau apa saja yang dihajati di hati atau ikut saja selera yang tuan-tuan inginkan. Yang pasti semuanya itu mungkin bermula dengan angan-angan yang juga merupakan titik mula kepada impian yang pasti akan menjadi kenyataan jika di susuli dengan perancangan yang teliti, keazaman yang tinggi, dedikasi berterusan dan mungkin juga hanya tingal angan-angan saja jika tidak diiznkan olehNya. tapi adakah setiap tahun itu perlukan azam yang baru? maka jika kita tak ada azam seperti orang tak ada arah? atau lebih baik kitar semula atau recycle saja keazaman kita setiap tahun atau selang beberapa tahun daripada mengejar impian atau azam baru setiap tahun tanpa ada kesudahan.
Mungkin juga kita rasa sesungguhnya bahawa kita ini hanya lebih kepada terikut-ikut saja atau hanya lidah saja yang berazam baru tapi hakikatnya jiwa dan diri kita tak bersedia langsung dan lebih mudah jika kita terjemahkan bahawa keazaman yang dibuat itu hanyalah satu retorik saja demi kelihatan cantik ungkapan sedap pada pendengaran telinga atau hangat untuk di bualkan sesama rakan-rakan.
Maka jika itulah keadaannya lebih baik kita bermuhasabah diri kita ini, tahap manakah keinginan kita untuk berazam untuk merealisasikan azam tahun baru kita itu. Satu golongan cakap tepuk dada tanya selera atau tepuk dada tanyalah iman tuan-tuan.
Mungkin juga kita rasa sesungguhnya bahawa kita ini hanya lebih kepada terikut-ikut saja atau hanya lidah saja yang berazam baru tapi hakikatnya jiwa dan diri kita tak bersedia langsung dan lebih mudah jika kita terjemahkan bahawa keazaman yang dibuat itu hanyalah satu retorik saja demi kelihatan cantik ungkapan sedap pada pendengaran telinga atau hangat untuk di bualkan sesama rakan-rakan.
Maka jika itulah keadaannya lebih baik kita bermuhasabah diri kita ini, tahap manakah keinginan kita untuk berazam untuk merealisasikan azam tahun baru kita itu. Satu golongan cakap tepuk dada tanya selera atau tepuk dada tanyalah iman tuan-tuan.
Thursday, January 1, 2009
Nota 2009
Pagi ni ku kira amat menyegarkan dengan tarikh keramat 1.1.09 bermakna bermulanya era baru di lebaran baru dan diharapkan dengan permulaan tahun yang penuh semangat ini akan menyemarakkan semangat perjuangan yang tinggi samada untuk memajukan diri, agama, bangsa dan negara. Malam tadi aku tidak kemana-mana walaupun pada awalnya ada bercadang untuk berjalan-jalan melihat sambutan tahun baru di sekitar PJ tapi hasrat dibatalkan setelah mendengar kat berita sedangkan kat Dubai semua acara sambutan tahun baru dibatalkan bagi menghormati keadaan Palestin yang di serang teruk oleh Isreal. ditambah lagi masa pergi pasar malam dikawasan perumahan ku berjumpa pula dengan rakan yang lebih ku dikenali "Tok Mudim" dan sempat berbual dengan dia antaranya;
Aku :apa khabar doc?(sebab dia doktor la)
TM :eh baik?
Aku :tak mana ke malam tahun baru ni?
TM :nak pegi mana?, tak payah la kesian orang Palestin tu kena serang takkan kita beria-ia nak sambut tahun baru.
Aku :spontan terus jawab...betul la
......terus aku batal semua niat aku utk kemana-mana dan hanya buat rutin biasa je ke surau dan kebetulan ada sembahyang hajat utk rakyat Palestin,lepas tu berbincang dgn rakan-rakan tentang program Surau yang terdekat dan juga program terbesar pada bulan Mei nanti yang kertas kerjanya perlu aku siapkan by this month sebelum buat follow dgn agensi-agensi yang berkaitan...pegi minum jap kat biasa la kedai bakar dan jumpa lagi rakan-rakan lain dan yang best jumpa Berlingo yang dah lama aku tak jumpa, sempat juga dia meluahkan hati tentang kerjanya yang terlampau banyak dan dia pun naik pening, lalu aku cakap kat dia "kerja-kerja jugak kesian C haloi dgn C ganal dengar sampai menangis rindu kat hang", lantas dia jawab "aku tau samrin tu yang aku kesian tu...bla..bla..bla dia menceritakan kisahnya at last aku tanya "la kau nak pegi mana ni?..."mana lagi balik rumah la tengok anak bini"...ok la.
Jam menunjukan pukul 11 malam, masa tu ada 8 orang kat situ tengah rancak borak pasal nak gi outing, aku pun dah letih terus balik rumah. kat rumah pulak borak-borak dgn family yang masih belum tidur sambil layan TV dan jam 12.20 alu pun dah lelap.
Itu kisah semalam tapi hari ni banyak benda nak aku buat dari pagi hinggalah kemalam dan aku juga berharap agar aku lebih rajin jengok dan update aku punya blog ni yang kekadang mood dia turun naik je. Tapi sepanjang tulis blog ni semuanya hanya idea spontan je dan tak ada nak karang awal-awal macam tetiba ada ilham terus je taip dan post...begitulah kisahnya.
Aku :apa khabar doc?(sebab dia doktor la)
TM :eh baik?
Aku :tak mana ke malam tahun baru ni?
TM :nak pegi mana?, tak payah la kesian orang Palestin tu kena serang takkan kita beria-ia nak sambut tahun baru.
Aku :spontan terus jawab...betul la
......terus aku batal semua niat aku utk kemana-mana dan hanya buat rutin biasa je ke surau dan kebetulan ada sembahyang hajat utk rakyat Palestin,lepas tu berbincang dgn rakan-rakan tentang program Surau yang terdekat dan juga program terbesar pada bulan Mei nanti yang kertas kerjanya perlu aku siapkan by this month sebelum buat follow dgn agensi-agensi yang berkaitan...pegi minum jap kat biasa la kedai bakar dan jumpa lagi rakan-rakan lain dan yang best jumpa Berlingo yang dah lama aku tak jumpa, sempat juga dia meluahkan hati tentang kerjanya yang terlampau banyak dan dia pun naik pening, lalu aku cakap kat dia "kerja-kerja jugak kesian C haloi dgn C ganal dengar sampai menangis rindu kat hang", lantas dia jawab "aku tau samrin tu yang aku kesian tu...bla..bla..bla dia menceritakan kisahnya at last aku tanya "la kau nak pegi mana ni?..."mana lagi balik rumah la tengok anak bini"...ok la.
Jam menunjukan pukul 11 malam, masa tu ada 8 orang kat situ tengah rancak borak pasal nak gi outing, aku pun dah letih terus balik rumah. kat rumah pulak borak-borak dgn family yang masih belum tidur sambil layan TV dan jam 12.20 alu pun dah lelap.
Itu kisah semalam tapi hari ni banyak benda nak aku buat dari pagi hinggalah kemalam dan aku juga berharap agar aku lebih rajin jengok dan update aku punya blog ni yang kekadang mood dia turun naik je. Tapi sepanjang tulis blog ni semuanya hanya idea spontan je dan tak ada nak karang awal-awal macam tetiba ada ilham terus je taip dan post...begitulah kisahnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)